Rabu, 23 Mei 2012

Jadwal Ajaib dan Jam Alarm

“Kriiiiinggg…! Kriiiinggg…!”
Terdengar suara jam alarm Adi berbunyi keras, Adi pun bangun dan bergegas mengambil air wudhu untuk sholat.
Adi adalah anak laki-laki tunggal di keluarganya, selama delapan tahun Adi hidup sederhana bersama Bapak dan Ibunya. Dia termasuk anak yang rajin beribadah, tekun belajar, dan berbakti kepada orangtua. Dia juga sering menolong teman sekolahnya yang mengalami kesulitan dalam belajarnya.
“Tok…! Tok…! Tok…!” suara pintu yang diketok ibu Adi.
“Di, udah mandi belum? Ni sudah jam setengah tujuh, sarapanya udah ibu siapin,” ucap ibu Adi .
“Iya bu…sebentar lagi…,” jawab Adi sambil tergesa-gesa memakai seragam sekolah.
Setelah sarapan Adi pun berangkat, seperti biasanya sebelum berangkat Adi bersalaman dengan bapak dan ibunya dulu.
“Adi berangkat dulu bu…,” pamit Adi pada ibu.
“Hati-hati Adi,” jawab ibu sambil mencium kening Adi.
Sekolah Adi tidak jauh dari rumahnya, hanya berjalan kaki sepuluh menit saja sudah sampai. Biasanya dia berangkat bersama Budi tetangganya. Tapi beberapa hari ini, budi terlihat sering terlambat masuk sekolah, dia juga sering ketiduran di kelas.
“Teeet…! Teeet…!” bunyi bel sekolah tanda masuk kelas. Setelah Adi masuk Budi teman sebangkunya belum ada. Tak lama kemudian pak guru datang.
“Selamat pagi anak-anak…,” sapa pak guru sambil tersenyum.
“Hari ini kita akan belajar tentang disiplin tepat waktu, hayo, siapa yang hari ini shalat subuh tepat waktu…? Ucap pak guru sambil menanya pada anak-anak.
Adi pun langsung berdiri dan menjawab
“Saya pak..!”
“Kamu bangun jam berapa Adi…?” Tanya pak guru.
“Jam setengah lima pak, setelah itu saya mengaji sebentar, mandi, sarapan, terus berangkat sekolah,” jawab Adi sambil menceritakan kegiatan rutinya setiap pagi.
“Wah…bagus Adi,” sapa pak guru sambil memuji Adi.
Tak lama kemudian Budi baru masuk kelas. “Hu…hu…hu…,” terdengar nafas Budi yang ngos-ngosan.
“Maaf pak saya terlambat,” ucap Budi sambil meminta ijin masuk kelas.
“Iya Budi silahkan masuk, besok jangan terlambat lagi ya..!” ucap pak guru sambil menasihati. Budi pun segera duduk di sebelah Adi, teman sebangkunya.
Waktu sudah menunjukan jam sebelas. “Teet…! Teet…! Teet…!” bunyi bel tiga kali, waktunya pulang. Adi pun pulang bersama Budi, sambil berjalan Adi bertanya-tanya pada Budi.
***
“Bud,  aku boleh nanya sama kamu? Ucap Adi sambil tersenyum.
“Boleh Di, mau nanya apa?” Jawab Budi sambil tersenyum.
“Akhir-akhir ini kok kamu sering telat berangkat sekolah, kamu juga sering  ketiduran waktu pelajaran,” Tanya Adi panjang lebar. Budi terdiam sejenak, dan dengan wajah agak malu dia pun menceritakan semua pada Adi.
“Begini Di ceritanya,” ucap Adi dengan wajah yang serius.
“Kemarin pamanku datang dari Sumatera, aku dibelikan mainan Playstation, aku seneng banget Di, hampir setiap hari aku bermain playstation, kadang sampai tengah malam, jadi saya sering bangun kesiangan” cerita Budi sambil tersenyum malu.
“Ouw begitu ceritanya, berarti kamu tidak shalat subuh Bud?” tanggap Adi dengan senyum pada Budi.
“Ya sudah, besok ketemu lagi ya Bud, jangan terlambat lagi ya…! Ucap Adi sambil pamit pulang karena sudah mau nyampe rumah.
***
Tak lama kemudian. “Tok…! tok…! tok…!” Suara pintu berbunyi.
Karena Ibu Adi tidak dirumah, jadi Adi yang membuka pintu. Adi pun terkejut.
“Hai  Adi…boleh aku main ke rumahmu…?” Tanya Budi sambil tersenyum pada Adi.
Adi pun langsung menjawab dengan senang hati
“Boleh Bud, yuk masuk,” jawab Adi dengan wajah yang gembira. Adi pun mengajak Budi bermain di kamarnya. Seampai di kamar, Budi terlihat bengong, karena melihat kamar Adi yang penuh dengan buku bacaan dan tak ada mainan game playstation seperti yang ku punya dirumah.
“Kenapa Bud… kok bengong?” Tanya Adi pada Budi.
“Nggak apa-apa Di” jawab Budi sambil tengak-tengok. Budi  heran melihat kamar Adi yang seperti perpustakaan sekolah. Dan Budi melihat satu kertas besar yang ditempel dipintu. Melihat budi bengong, Adi  menceritakan isi kamarnya.
Setelah cerita panjang lebar Adi menunjukan rahasia Adi yang selama ini bisa mengatur waktunya sehari-hari.
“Selain rajin belajar, ini Bud rahasiaku” ucap Adi sambil menunjukan jadwal Shalat lima waktu.
“Aku menamainya jadwal ajaib, karena kalau kita shalat lima waktunya rajin tepat waktu kegiatan yang lainya pasti akan teratur,” tutur Adi sambil menjelaskan. Adi  menunjukan satu benda lagi yang setia membangunkanya kapanpun yang Adi inginkan.
“Ini Bud, aku punya jam alarm hadiah ulang tahunku kemarin dari Ibu,” Adi bercerita setiap pagi bangun subuh setelah mendengar jam alarm berbunyi.
“Ouw begitu ya Di ceritanya…!” sambil mengangguk-angguk.
Karena waktu sudah sore Budi pamit pulang pada Adi, dan sebelum budi pulang di bilang pada Adi.
“Ouw ya Di, besok aku merayakan ulang tahun yang ke Sembilan, datang ya kerumahku,” ajak Budi ke ulang tahunya.
“Iya Bud, besok aku datang ke rumahmu” Adi sambil ketawa.
***
Terlihat rame di rumah Budi, banyak teman-teman sekolah yang sudah datang. setelah tengak-tengok, akhirnya Adi melihat Budi, dan dia menyusulnya.
“Selamat ulang tahun ya Bud” ucap Adi mengucapkan selamat.
“Iya Di, terima kasih ya sudah datang” jawab Budi dengan wajah yang gembira.
Kemudian Adi mangasihkan kado hadiah kepada Budi, melihat Budi sering terlambat sekolah dan ketiduran di kelas saat pelajaran, Adi memberikan Jadwal Ajaib dan Jam Alarm agar Budi bisa mengatur waktu Shalat dan belajarnya. Budi pun senang sekali temanya peduli dengan dia. Dan Budi berjanji tidak akan menyia-nyiakan waktunya dengan bermain playstation.  

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes